Perjuangan Rakyat Bogor dan Sukabumi melawan penjajah tak diragukan lagi. Di daerah ini lahir kisah-kisah heroisme Kapten Muslihat, atau pertempuran Bojong Kokosan yang sampai membuat media-media Inggris terkejut dengan perlawanan rakyat Indonesia.
Setelah
Indonesia merdeka tahun 1945, Belanda mencoba kembali untuk berkuasa.
Dengan membonceng pasukan Inggris yang bertujuan melucuti tentara
Jepang, Belanda datang lagi ke Indonesia. Hal ini jelas mendapatkan
perlawanan dari rakyat Indonesia.
Perjuangan tak cuma di garis depan. Rakyat juga melakukan aksi menolak semua tipu daya Belanda.
Sebuah
kisah unik terjadi di Kawasan Sukabumi, Belanda telah menunjuk
orang-orang yang pro mereka untuk menjadi lurah boneka. Namun sesuai
tradisi, lurah harus dipilih langsung oleh rakyat. Maka Belanda pun
menggelar pemilihan lurah, mereka berencana memaksa rakyat memilih
calon-calon lurah yang sudah ditentukan.
Strategi Belanda
diketahui rakyat. Tiap hari pemilihan lurah, mereka meninggalkan desa
dan bersembunyi di hutan atau ladang-ladang yang terpencil. Pemilihan
lurah pun tak bisa jalan karena tak ada pemilih yang datang. Belanda
lama-lama kesal.
Akhirnya Belanda berstrategi. Mereka tahu rakyat
selalu mendatangi Masjid untuk Salat Jumat berjamaah. Nah, Belanda
sudah menyiapkan jebakan. Mereka menjaga Masjid dengan tentara
bersenjata. Saat datang ke masjid untuk Salat Jumat, rakyat akan dipaksa
memilih lurah.
Apa langkah Rakyat?
Mereka memilih tak
salat Jumat. Hari itu tak ada satu pun yang Salat Jumat di masjid-masjid
karena tak mau dipaksa Belanda. Lagi-lagi Belanda diperdaya hingga
makin marah.
Surat Kabar Gelora Ra'Jat melaporkan peristiwa itu
tanggal 2 Januari 1947. Wartawan mereka turun ke kampung meliput
peristiwa tersebut di Sukabumi. Mereka menuliskan dalam sebuah artikel
berjudul 'Sampai Sembahjang Djoemahat Tidak Jadi'.
Belanda juga
dilaporkan makin kesal dengan nasionalisme Indonesia. Polisi Militer
Belanda masuk ke Kampung Matarena di Bogor, mereka memaksa rakyat
menurunkan bendera merah putih. Atau mencabut bendera merah putih yang
ditempel di dinding. Tentara Belanda lalu menyobek-nyobek bendera itu.
Semua
ini makin meneguhkan semangat rakyat tak pernah mau tunduk pada
Belanda. Perang kemerdekaan berlangsung hingga akhirnya Belanda
menyerahkan kedaulatan pada rakyat Indonesia 27 Desember 1949.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Author Details
SMPN3JABUNG.SCH.ID adalah Situs Resmi yang dipergunakan untuk memberikan informasi seputar dunia pendidikan khususnya di SMP Negeri 3 Jabung.
Learn More →
No comments:
Post a Comment
Semua Bentuk Komentar menjadi tanggung jawab masing-masing!!