"Naskah Drama Sidang PPKI"
Naskah Drama menampilkan Sidang PPKI (7 Agustus 1945 –
18 Agustus 1945)
1. Rahmah Berliana :
Sayuti Melik
2. Martinus Wisnu :
S. Suhud
3. Satria : Latef
4. Sulton : Sutan
Syahrir
5. Anwar : Laksamana Meida
6. Soni :
Sudiro
7. Ahmad Toyip Muzaki : Ir. Soekarno
8. Deo Fanny Sanjaya :
Moh. Hatta
9. Delita Ahmad Rizal :
Ahmad Soebardjo
10. Suryaga Putra : Terauchi
11. Devi :
Fatmawati
12. Muhammad Diki :
Yusuf Kunto
13. :
Radjiman
14. : B.M Diah
15. Narator : Dini Apriani
Narator : Dini Apriani
Tanggal 10 Juli - 14 Juli 1945, dibahas Rancangan Undang-Undang Dasar.
Setelah selesai di bahas, maka Sidang kedua BPUPKI telah selesai. Tanggal 6
Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Korban berjatuhan
dimana-mana (berhenti sejenak ada suara bom). Tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan, dan diganti dengan PPKI, dengan alasan tugas BPUPKI telah selesai.
Tanggal 9 Agustus 1945, Jepang kembali dijatuhi bom atom oleh sekutu, tepatnya
di kota Nagasaki (berhenti sejenak ada suara bom).
Hal ini membuat Jepang kewalahan. Setelah peristiwa pengeboman, tiga tokoh
Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat
dipanggil oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Di Dalat, Vietnam, Jenderal
Terauchi memberikan tiga keputusan, yaitu, disetujuinya pembentukan PPKI,
pengangkatan Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
PPKI serta untuk mendiskusikan keputusab Jepang.
MEET 1
Terauchi : Haloo
selamat pag, Bisa Saya Bertumu Bung Karno;
Pengawal : Bisa,
Tunggu Sebentar.
Pengawal :
Mengetuk Pintu ........... tok..... tok.....
tok.....
Bung Karno : Silahkan
Masuk ?
Pengawal : Maaf
Bapak diluar ada Tamu,... !
Bung Karno : Suruh dia
Masuk.
Pengawal : Silahkan
Masuk Bung karno ada di dalam.
Terauchi : Haloo
selamat pagi Bung Karno;
Bung Karno : Maaf siapa
anda?
Terauchi : Saya
Jendral Terauchi Panglima Jepang. Bisakah kita membuat pertemuan
antara saya , anda, Bung Hatta dan Bung
Radjiman untuk membicarakan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bung Karno : Baiklah kami
akan berangkat nanti sore.
Terauchi :
Baiklah jika begitu, terimakasih Bung.
Narator : Ir. Soekarno membicarakan undangan Terauchi kepada Bung Hatta dan Radjiman
Meet 2
Bung Karno :
Selamat pagi
Radjiman dan Hatta :
Selamat pagi.
Bung Karno :
Kedatangan saya kesinui untuk menyampaikan undangan Terauchi kepada
kita untuk menuju ke Dalth , Vietnam.
Radjiman :
Untuk apa kita kesana?
Bung Karno :
Kita kesana untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia.
Narator : Esok harinya Ir. Soekarno, Bung Hatta dan Radjiman sudah smapai
di Dalth Vietnam. Mereka dijemput oleh Terauchi.
Meet 3
Terauchi : Selamat datang Bung.
Bung Karno : Kapan dan dimana kita akan membicarakan
perbincangan ini ?
Terauchi : Kita akan membicarakan hal ini besok
lusa dirumah saya. Sampai bertemu besok
Bung!
Narator : Pagi hari setalah menginap di hotel,
Soekarno dkk bertemuTerauchi.Dan melakukan perbincangan.
Meet 4
Terauchi : Kami akan memberikan kemerdekan bagi
bangsa Indonesia. Sehingga, terbentuknya
PPKI kemarin yang akan membantu.
Radjiman : Lalu apa saja tugas PPKI?
Terauchi : PPKI akan membhas semua kelengkapan
negara pada saat Proklamasi.
Bung Karno : Kapan pelaksanaan Prokalmasinya?
Terauchi : Tak perlu kawatir, kami belum bisa
menentukannya. Jepang akan memberikan
kemerdekan bagi Indonesia.
Bung Hatta : Apakah wilayah Indonesia akan meliputi
seluruh wilayah Hindia- Belanda?
Terauchi : Mungkin bisa jadi wialayah Indonesia
akan meliputi wilayah tersebut.
Narator : Pertemuan tersebut hanyalah tipuan muslihat
dari Jepang untuk membantu bangsa Indonesia tidak berontak. Soekarno dkk pun
kembali ke Indonesia, sebelum pulang meraeka singgah ke Singapura untuk menemui
tiga pimpinan PPKI. Soekarno selanjutnya mencari tahu bahwa Jepang telah
menyerah pada sekutu. Hari berikutnya Soekarno dkk melakuakan rapat koordinasi.
Bung Karno, Hatta, Radjiman kembali diundang ke Singapura menemui 3
pimpinan PPKI.Dalam perjalanan mereka berbincang.
Meet 5
Bung Hatta : Rasanya saya belum yakin jika Jepang telah
menyerah kepada sekutu.
Radjiaman : Kalau begitu, kita perlu diskusi lebih
lanjut dengan beberapa tokoh yang ada di
Indonesia
Bung Hatta : Lalu siapa saja tokohnya?
Bung Karno : Baik golongan tua maupun golongan muda
untuk memproklamirkan kemerdekan
Indonesia.
Narator : Setelah mengetahui kekalahan Jepang
dari siaran radio BBC. Para pemuda menemui Ir. Soekarno
dan Moh.Hatta dirumahnya jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta untuk
mendesak Ir. Soekarno dan Moh.Hattaagar mengumumkan kemerdekaan saat itu
juga. Dengan Sultan Syahrir sebagai juru bicara.
Meet 6
Sultan Syahrir : “Bung Karno!! Jepang sudah kalah,
seharusnya kita cepat memproklamasikan
kemerdekaan.”
Ir. Soekarno : “Kita tidak bisa begitu saja
memproklamasikan kemerdekaan. Kita harus
membicarakan dalam rapat PPKI.”
Sultan Syahrir : “Kita tidak mungkin
membicarakannya dalam rapat PPKI, karena PPKI dibentuk
oleh Jepang dan kemerdekaan Indonesia
haruslah dari usaha rakyat Indonesia bukan
pemberian bangsa lain.”
Moh.Hatta : “Bukan begitu, kita memang seharusnya
membicarakannya dalam rapat PPKI.
Karena PPKI adalah badan yang bertugas
mempersiapkan kemerdekaan.
Narator : Dengan demikian usaha para pemuda dengan
juru bicara SutanSyahrir untuk membujuk Ir. Soekarno agar segera
memproklamasikan kemerdekaan mengalami kegagalan. Setelah mengalami kegagalan
membujuk Bung Karno maka para pemuda kembali mengadakan rapat dengan Chairul
Shaleh sebagai pemimpin.
Setelah rapat usai akhirnya diputuskan, para pemuda
akan menculik Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Keesokan harinya tepat dini
hari tanggal 16 Agustus 1945. Drs. Moh Hatta, Ir. Soekarno beserta Ibu
Fatmawati dan guntur Soekarno Putra dibawa oleh Pemuda ke Rengas dengklok.
Meet 7
Drs. Moch. Hatta
: “Ada apa ini! Apa maksudnya kami
dibawa kesini?”
B.M. Diah : “Maksud kami agar Bapak
segera memproklamasikan Kemerdekaan.”
Ir. Soekarno : “Saya sudah mengatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia harus dibicarakan
dalam siding PPKI terlebih dahulu”.
Drs. Moh. Hatta : “Bapak benar, karna persiapan
kemerdekaan adalah tugas PPKI”.
Ibu Fatmawati : “Lagipula Bapak kan Ketua PPKI.
Bapak tidak mungkin mengambil
keputusan tanpa memberikan anggota PPKI yang
lain”.
Narator : Sementara terjadi perdebatan di Rengas
Dengklok. Di Jakarta Wikana (golongan muda) dan Mr. Ahmad Soebardjo (golongan
tua) melakukan perundingan.
Setelah mendapat beberapa kesepakatan. Diutuslah Yusuf
Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengas Dengklok.
Meet 8
Yusuf Kunto : “Mari Pak saya antar
ke Rengas Dengklok
Mr. Ahmad
Soebardjo : “Ayo kita segera
kesana, saya rasa disana pasti terjadi perdebatan
yang sengit”.
Yusuf Kunto :
“Mari Pak kita segera berangkat”.
Narator : Setelah sampai disana Mr. Ahmad Soebardjo,
akhirnya menjemput Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Selain itu Mr. Ahmad Soebardjo
berhasil menyakinkan para pemuda untuk tidak berburu- buru memproklamasikan
kemerdekaan. Sekitar pukul 23.00 romobongan Ir. Soekarno sampai di Jakarta
untuk sesaat pulang ke tempat masing-masing, lalu langsung menuju rumah
Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi.
Materi Kelas IX
Meet 9
Laksamana Meda : “Silahkan masuk, Bapak-bapak!”
Dr. Moch. Hatta : “Tunggu dulu, Bagaimana mungkin kita
akan merumuskan suatu teks
proklamasi di rumah seorang Laksamana Jepang”
Laksamana Maeda : “Tenanglah, silahkan masuk semua, saya
menjamin selama berada di rumah
saya, anda sekalian akan terjamin
keselamatannya”
Ir. Soekarno : “Baikalah, diruangan mana kita
dapat merumuskannya”
Laksamana Maeda : “Silahkan anda berdiskusi di ruang makan”
Narator : Dengan memegang kertas dan bolpoin,
perundingan yang ditaklukkan antara golongan muda dan golongan tua itu berjalan
lancar.
Meet 10
Achmad Soebardjo
: “ Bagaimana kalau kita mengambil
rumusan BPUPKI dengan bunyi
“kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan
Indonesia”
Ir. Soekarno : “Itu boleh juga.”
Drs. Moch Hatta : “menurut saya perlu ada pernyataan
pengalihan kekuasaan seperti
ini. Hal-hal mengenai pemondahan
kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan
dalam tempoh yang
sesingkat-singkatnya.
Ir. Soekarno :
“Bagaimana bila naskah ini ditanda tangani oleh seluruh yang hadir
pada saat ini.”
B.M. Diah : “Bila seperti itu akan ada
banyak tanda tangan.”
Sukarni : “Bagaimana bila Pak
Karno saja yang menanda tangani.”
Sudiro : “dengan
Pak Hatta juga”
Sayuti Melik : “Begini saja, lebih baik Pak
Karno dan Pak Hatta yang menanda
tangani dengan atas nama bangsa Indonesia”
Ir. Soekarno : “Ide kamu bagus, saya setuju”
Sayuti Melik : “Bagaimana jika naskah ini
diketik oleh saya. Tapi harus ada
beberapa perubahan, seperti wakil-wakil
bangsa Indonesia diganti
atas nama Bangsa Indonesia, dan Jakarta
17-8-‘05 diganti menjadi
hari 17 bulan 8 tahun ‘05 dan juga
tdmpoh menjadi tempo.”
Lalu Sayuti Melik mengetik naskah tersebut dan
memberikan hasil ketikan tersebut kepada Ir. Soekarno untuk ditanda tangani,
perumusan tersebut selesai pada dini hari 17 Agustus 1945.
Setelah selesai diketik, hari itu juga tepatnya hari
Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pembacaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan dilaksanakan di lapangan ikada, namun karena alasan
keamanan maka dipindah di kediaman Ir. Soekarno, terjadi sedikit perbincangan
diantara Soekarno, Fatmawati, Latief Hendraningrat, dan S. Suhud.
S. Suhud : “Pak, kita membutuhkan bendera merah
putih untuk dikibarkan sebagai tanda
merdeka suatu bangsa”
Ir. Soekarno : “Iya, saya tahu, maka saya sudah meminta
istri saya untuk menjahitnya”
Fatmawati : “Iya, ini sudah saya jahitkan”
Latief : “Terima kasih ya Bu!”
Narator : Pada tanggal 17 agustus 1945 di kediaman Ir.
Soekarno, persiapan proklamasi dilakukan oleh sudiro yang menyiapkan microphone
sebagai tangan kanan soekarno. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno membcakan
teks proklamasi selanjutnya dengan pengibaran Merah Putih oleh S. Suhud dan
Latief Hendraningrat yang diiringi lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan
sambutan walikota Suwirjo dan pimpinan barisan pelopor dr. Muwardi.
Ir. Soekarno : “ Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll,
diselenggarakan dengan Tjara Saksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama Bangsa Indonesia,
Soekarno – Hatta
Narator : Berita proklamasi menyebar dengan cepat ke
seluruh penjuru Jakarta. Setelah itu teks sampai ke tangan kepala bagian radio
Domei, Waidan B. Dan memerintahkan F. Wuz (markonis) untuk menyiarkannya.
Pada tanggal 18 Agustus PPKI melakukan siding yang ke
dua dihadiri oleh Ir.Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman dan para pemuda.
Meet 11
Bung Karno : Asalamuaalaikum wr.wb
Peserta sidang : Waalaikumsalam wr.wb
Bung Hatta : Untuk memulai sidang PPKI ini mari kita
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
( Para peserta menyanyikan lagu Indonesia raya )
Bung Karno : Disini kita akan menetapkan, membahas UUD
1945 yang dijadikan sebagai dasar
negara, memilih presiden dan wakil
presidenserta membentuk KNIP (Komite
Nasional Indonesia Pusat) untuk membantu
pekerjaan presiden sehari-hari.
Bung Hatta : Ya, kami setuju.
Bung Karno : Sekian, pertemuan siding kali ini,
Merdeka!!
(Peserta sidang
mengucap Merdeka..merdekaa !!
Narator : Peristiwa sidang PPKI ini begitu berharga.
Dan peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan
Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya.
Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara
mempertahankan kemerdekaan ini !
Sekian dan terimakasihhhh